Minggu, 14 Juni 2009

LOGIKA MANTIK : makna pengertian

Tugas mata kuliyah logika-mantik
dosen pembimbing : ustadz suryansyah
Oleh :
• Ah.burhanudin
• M.suhaimi
• Abdul wahab
A. Pengertian
Pengertian merupakan bagian dan unsur – unsur dari keputusan. Sesuatu yang harus kita temukan sebelum kita sampai pada keputusan. sejak kecil kita sudah biasa mempergunakan kata - kata tertentu untuk mrnunjukan hal hal tertentu. Dunia dan seisinya yang kita lihat dan kita alami itu kita beri nama, setiap barang atau kejadian memiliki nama sendiri, untuk setiap hal kita bentuk istilahnya sendiri , seperti nama kursi dan meja, ini warna kuning dan itu merah.
Kegiatan akal budi yang pertama adalah menangkap sesuatu sebagaimana adanya, hal itu terjadi dengan mengerti tentangnya, Mengerti berrati mengkap inti sesuatu. Inti sesuatu dapat dibentuk oleh akal budi. Yang dibentuk itu adalah suatu gambaran yang ideal, atau suatu konsep tentang sesuatu. Karena itu pengertian adalah seuatu gambar akal budi yang abstrak ataupun yang batiniah tentang inti sesuatu.
Kalau kita hendak memikirkan atau membicarakan sesuatu, maka salah satu syaratnya ialah kita harus mengerti dengan jelas arti kata – kata yang kita pakai itu, apa maknanya,, apa isinya, dan barang apa saja atau berapa saja yang ditunjukan dengan kata tertentu, hal ini dalam logika dipelajari dengan menyelediki dua segi, yakni ; yang disebut isi dan luas pengertian.
B. Kata
kata ialah tanda lahiriah ( ucapan suara yang diartikulasikan atau tanda yang tertulis) untuk menyatakan pengertian dan barangnya, dengan ini jelaslah sudah bahwa obyek logika disini adalah bunyi-bunyi atau tanda-tanda yang berarti ( kata yang merupakan tanda atau pernyataan pikiran dan sesuatu yang dinyatakan dengan pengertian).
Perumusan ini juga menyatakan bahwa yang penting disini adalah isi kata atau pengertian yangterkandung didalamnya, misalnya “ anjing makan tikus” apa yang diungkapakan dalam pernyataan ini ialah pengertian dan bendanya kongkret.
C. Term
Orang tidak dapat berbicara dengan baik jika tidak mempunyai kata-kata, demkian pula orang tidak dapat berfikir dengan dengan tepat jika tidak dapat berfikir dngan pengrtian-pengertian sehingga pekerjaan akal yang pertama kali ialah mencoba mendapatkan pengertian, ini bisa dilakukan dengan mengerti suatu barabg.
Mengerti suatu barang berarti menagkap “apa barang itu” atau “bagaimana bentuk barang itu”,dengan mengerti sesuatu, maka akal membentuk suatu gambaran tentang barang yang dimengsrti tersebut, tanggapan atau gambaran yang dibentuk oleh akal tentang kenyatan yang dimengertinya, tanggapan yang dibentuk oleh akal ini dinamakan pengertian atau konsep, misal : “anjing” dengan pengertian in kita dapat berfikir atau berbicara tentang anjing, tanpa menunjukan anjing dalam bentukkongkret lagi, karena anjing seakan akan telah berada didalam akal, yaitu dengan perantaran konsep atau pengertian tentang anjing.
Pengertian (kata-kata) juga dapat diselidiki dari sudut yang lain, yaitu sudut fungsinya dalam suatu keputusan (kalimat) atau sebagai unsur dari keputusan. Dengan ini tanda-tanda atau pernyatan-penyatan pikiran dipentingkan, yang dipentingkan itu ialah pengertian yang berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam kalimat.misal : “anjing itu tidur” anjng adalah “subjek kalimat”, sedangkan “tidur” adalah “predikat kalimat”, dalam logika kata-kata hanya penting jika sebagai term artinya hanya penting jika menjadi sebagai subjek dan predikat dalam suatu kalimat.



Dalam suatu kalimat ada dua macam term, misalnya dalam dalam kalimat ‘ tono itu pandai” maka “TONO” sebagai subjek dan “pandai” sebagai predikat adalah term-termnya, yang dihubungkan dengan kata penghubung.
Suatu putusan atau kalimat pada pokoknya terdiri dari tiga unsur, yaitu:
a. subjek disingkat s
b. Predikat disingkat p
c. kata penghubung disingkat: = atau ≠, yaitu tanda yang menyatakan adanya penghubung antara S dan P, yang dalam bahasa indonesia dapat dinyatakan dengan kata, seperti adalah, mrupakan, dan lain-lain, maka bagian skema putusan adalah sebagai berikut :

ATAU


D. Isi dan luas pengertian
a. Isi pengertian
Apabila kita bertanya apa sesungguhnya yang kita maksudkan dengan perkataan tertentu, maka yang kita tanyakan ialah isi pengertian atau perkataan itu, seperti kata “ pegawai negeri “, jika kita selidiki arti atau isinya maka ada berbagai unsur yang terkandung didalamnya ; antar lain :
• Pegawai negeri adalah seorang manusia – yang mempunyai pekerjaaan tertentu – tidak secara kebetulan, melainkan sebagai jabatan yang tetap – gajinya dibayar pemerintah – diangkat oleh pemerintah beradasar surat keputusan dan seterusnya................. demikianlah setiap pengertian atau kata mempunyai arti atau isi tertentu



b. luas pengertian
luas pengertian adalah benda-benda ( dalam lingkungan realitas ) yang dapat dinyatakan oleh pengertian tertentu. Pengetahuan manusia dimulai dengan melihat atau mengalami barang-barang atau hal-hal yang kongkret, berdasarkan pengetahuan keinraan, maka akal membentuk pengertian-pengertianPenyelidikan yang teliti menunjukan bahwa :
1. setiap pengertian mepunyai daerah limgkupnya sendiri , misalnya ; pengertian kuda ; menunjukan hanya semua mahluk ( hewan ) yang tertentu yang dinyatakan oleh pengertian itu dan bukan mahluk ( hewan ) lainnya.
2. pengertian itu tidak sama luasnya ada yang lebih luas dan ada yang lebih sempit dari pengertian lainya, misalnya ; pengertian hewan, lebih luas dari pengertian kuda, sedangkan pengertian kuda leboh sempit dari pengertian hewan, jadi pengertian kuda berada dibawah pengertian hewan.
D.Hubungan Isi Dan Luas Pengertian
Antara isi dan luas pengertian terdapat hubungan yang tidak dapat disangkal, sifat hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. semakin banyak isinya, semakin kecil luas daerah lingkupnya.
b. Semakin besar isinya menunjukan bahwa benda yang ditunjukan menjadi semakin kongkret, nyata dan tertentu.
c. Semakin sedikit isinya, semakin luas lingkungan (cakupannya).
E. Pembagian kata-kata
• Menurut artinya :
1. univok ( sama suara sama arti)
2. ekuivok (sama suara, arti tidak sama )
3. analog (sama suara, tetapi arti kadang bisa sama kadang juga beda, tergantung penggunaanya)
• menurut isi :
1.abstak: yang menunjukan suatu bentuk atau sifat tanpa bendanya misal “ bahagia”
2. kolektif : menunjukan suatu kelompok (misal : tentara) dan individual yang menunjukan suatu individu saja (misal : narto).
3. sederhana yang terdiri dari satu ciri saja, misal “ada” yang tidak dsapat diuraikan lagi, atau jamak misal : “ manusia” yang dapat diuraikan menjadi mahluk dan berbudi.
• Menurut luasnya :
1. term singular: menunjukan satu individu
2. term partikular ; menunjukan hanya sebagian dari keseluruhan
3. term universal : menunjukan seluruh lingjkungan dan bawahannya.
F.Penggologan
Adalah pekerjaan akal untuk menganalisis, membagimenggolongkan, menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang menurut kesamaan dan perbedaan.
• Aturan penggolongan
1. harus lengkap dan meliputi semua bagian ( tidak hanya beberapa bagian saja )
2. harus sungguh memisahkan dengan jelas, tidak boleh ada tumpang tindih.
3. harus menurut dasar atau garis yang sama (tidak memakai dua atau lebih dasar penggolongan).
4. harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai.
• Beberapa kesulitan dalam penggolongan
1. mencari batas keseluruhan dan bagian-bagian
2. mengenali batas-batas golongan
3. orang cenderung menggolongkan orang atu barang kedalam dua golongan saja (teknik hitam-putih).
G. Definisi
Adalah menentukan batas-batas pengertian tertentu sehin gga jelas apa yang dimaksudkan, tidak kabur dan tidak dicampur adukkan dengan pengertian –pengertian lain.
Jenis-jenis definisi
1. nominal (menurut kata atau nama)
2. Riel (menerangkan dengan sebenarnya dengan menunjukan realitas dan hakekat barang itu sendiri.
3. deskriptif ( kumpulan sifat-sifat)
4. kausal/final (dari sebab-sebab atau tujuannya)
aturan definisi
1. harus dapat dibolak-balik dengan yang didefinisikan
2. hal yang didefinisikan tidak bolehmasuk kedalam definisi
3. kalimat tidak boleh negatif, kalau dapat dirumuskan secarta positif
4. harus sungguh-sungguh menjelaskan
5. tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari yang didefinisikan
6. tidak boleh metafora (menggunakan kata kiasan )